Palangka Raya - KPU Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan talkshow bertajuk “Pemilih Muda Cerdas Pemilu Berkualitas” pada Senin (05/11).
Digelar di Aula Kampus IAIN Palangka Raya, talkshow ini menghadirkan Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah, Harmain, Anggota KPU Divisi Perencanaan dan Data, Wawan Wiraatmaja serta Anggota KPU Divisi Teknis Penyelenggara, Sastriadi. Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan, Amal Fatullah, menuturkan talkshow ini menjadi wujud peran serta KPU Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan edukasi kepemiluan. “Keterlibatan aktif mahasiswa perlu didorong karena nampaknya selama ini pihak perguruan tinggi kurang terlibat dalam edukasi kepemiluan. Melalui acara ini kita bisa ikut mengetahui agenda Kepemiluan, mengenal figur Anggota DPR RI, DPRD, DPD dan calon Presiden serta mahasiswa boleh ikut terlibat dalam mendorong suksesnya Pemilu tahun 2019 yang akan datang,” paparnya. Kurang lebih 500 orang yang hadir yaitu dari mahasiswa (i) kampuas IAIN Palangka Raya, IAHN Palangka Raya, STMIK, AKBID Betang Asi, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, UNKRIP dan POLTEKKES Palangka Raya. Dengan mengundang para pemilih muda, talkshow ini dapat memberikan pendidikan pemilu bagi anak muda untuk terlibat aktif dalam menciptakan suasana politik yang kondusif dan dapat mempergunakan hak pilihnya dengan baik. “Mahasiswa saat ini diharapkan lebih kritis bahwa pentingnya hak pilih itu dipergunakan, saat ini KPU mengajak masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 melalui Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP). Gerakan ini bertujuan untuk memastikan seluruh warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2019, gerakan ini dilakukan dengan mendata pemilih yang belum masuk ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) lewat mekanisme verifikasi faktual. Pendataan ini akan fokus pada kalangan pemilih pemula. Jadi pastikan bahwa anda telah terdaftar di dalam daftar pemilih, dengan pemilu yang berkualitas, demokrasi kita juga menjadi semakin berkualitas,” kata Wawan sebagai narasumber pertama yang memberikan materi Hak Pilih Pemilih Muda. Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dapat terwujud apabila dilaksanakan oleh penyelenggara pemilihan umum yang mempunyai integritas, profesionalitas, dan akuntabilitas. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Amanat konstitusi tersebut untuk memenuhi tuntutan perkembangan kehidupan politik, dinamika masyarakat, dan perkembangan demokrasi yang sejalan dengan pertumbuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang(-orang) untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti Gubernur BEM atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan, ujar Sastriadi sebagai narasumber kedua yang memberikan materi Pendidikan Pemilu kepada Pemilih Muda. Ketua KPU Provinsi Kalimantan Tengah mengajak peserta untuk kenali partai politik dan calon Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota baca dan cermati visi dan misi mereka, sebagai pemilih muda yang cerdas kita harus mengenal orang yang akan pilih, karena nasib Negara ini ditentukan oleh pilihan kita semua. Untuk itu, kampanye melalui media daring dan media sosial menjadi salah satu sarana utama yang digunakan karena pemilih milenial lebih banyak mendapat informasi melalui kanal-kanal tersebut. Harmain pun menyerukan kepada pemilih muda untuk bersama melawan politik uang, kampanye hitam, serta penggunaan isu-isu yang memecah belah bangsa. “Jangan pernah lakukan lagi money politics, jangan lagi sebar hoaks, dan jangan lagi gunakan isu-isu SARA yang negatif dan mampu menimbulkan perpecahan di antara kita,” ucapnya. Selain itu, ia juga mengingatkan para pemilih muda untuk memastikan bahwa mereka mempunyai hak pilih, memastikan bahwa mereka telah terdaftar di dalam daftar pemilih, dan yang tidak kalah penting, memastikan bahwa mereka menggunakan hak pilih mereka di tahun mendatang. Acara ini juga diisi dengan kuis/games tanya jawab dan mendapatkan hadiah dari KPU, simulasi TPS, hiburan akustik, parade band serta foto bersama dengan para peserta. (DM)